Jumat, 03 Juli 2009

Kegiatan Masak

Hallo kawan…॥ jumpa lagi dalam cerita seputar kegiatan anak2 Jetis Boys। Kali ini kita lakukan kegiatan masak bersama. Kebetulan ada kiriman ikan asin dari Fakfak dari Keluarganya Mr. Black Magic(…) hehehe… Hari itu juga saya dengan brons langsung ke TKP mengambil kiriman ikan . Setelah sampai di Jetis anak2 sudah menyambut dengan senyuman lebar dan segala tanggapan. So, tanpa panjang lebar keputusanpun diambil. Ikan tersebut dimasak ala Manado ala Koki Sanny Chaniago. Pembagian tugaspun segera dilakukan, sya dengan brons menyiapkan bumbu, mas Eky dan sanny memasak nasi, Mas Donald menyiapkan Kompor dan mas Derek (Mr. Tonda ) membersihkan alat masak serta alat makan. Hahaha…. Team work yang sangat kompaq…!!! Kurang lebih 1 jam lebih semuanya beres. Tanpa menunggu lama, lansung sikat… yang terlambat ngambek!! Haha… Kayak Mr. Black Spalding.

By : Mr. Black Magic

Rabu, 01 Juli 2009

Jetis Boys Dalam Era Modernisasi

Perkembangan IPTEK dan perubahan tatanan social terus seiring dengan Era modernisasi yang terus berjalan dengan waktu, membuat para mahasiswa asal Papua yang berdomisili di kelurahan Cokrodiningratan, kecamatan Jetishardjo Yogyakarta membuat suatu komunitas sosial yang dikenal dengan Jetis boy’s atau ”Communty Jetis Boys” guna mempererat hubungan persaudaraan dan wadah mengembangkan diri sebagai bagian dari mahluk sosial.

Awalnya, Jetis Boy’s, ”hanyalah” sekelompok mahasiswa Papua yang melanjutkan study pada beberapa perguruan tinggi di DIY seperti: Universitas Widya Mataram, Universitas Gadjah Mada, Universitas Janabadra, APMD, Stiper, AKAKOM dan lainnya.

Sadar akan perkembangan jaman, para mahasiswa ini membuat wadah yang mampu membuat nyaman serta menjadikan tempat dimana mereka dapat belajar dalam berbagai hal yang baik dan berguna bagi mereka.

Menurut Willibrodus Fatty sebagai satu anggota Community Jetis Boy’s, komunitas ini berawal dari seringnya mereka berkumpul dalam berbagai kegiatan secara bersama-sama atau ”rame-rame”. Baik dilapangan basket, bermain billyard dan nongkrong di angkringan. Hal inilah yg menjadi cikal bakal terbentuknya komunitas ini sejak tahun 2003 yang secara mengejutkan menjadi Juara I dalam kejuaraan basket antar mahasiswa Papua dalam memperebutkan Piala Christmas IKMASOR (ikatan mahasiswa Sorong Yogyakarta) .

Selain itu, ada hal lain yang sangat penting menurut Willy atau sebutan”Brons” sebagai nama panggilan dalam komunitas. Bahwa komunitas ini muncul sebagai keprihatinan akan perkembangan gaya hidup modern yang sulit dibendung dan bahkan menjadi boomerang bagi ketidakberhasilan mahasiswa Papua dalam menuntut ilmu di ”Tanah Jawa” .

Dalam perkembangannya, komunitas ini menjadi Solid dengan adanya kesamaan visi dan misi dalam suatu ikatan persaudaraan yang kuat sebagai mahasiswa perantau dari Papua.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dari tahun ketahun beberapa anggota baru terus bertambah.

Namun adapula beberapa anggota sudah bergumul dengan dunia kerja dan sukses. Hal inilah yang menjadi motivasi bagi anggota lainnya.

.Menurut Eky Bless sebagai salah satu Pioner Komunitas Jetis Boy’s sudah banyak kenangan yang tercipta saat bersama. Baik suka maupun duka.

Namun Jetis Boy’s terus menunjukan ”Taji” dan eksistensinya dengan meraih berbagai prestasi beberapa kegiatan.

Prestasi yang kami raih dalam kegiatan Olah Raga misalnya, Juara II Futsal Piala SOSRO Se Yogyakarta, Juara III Turnamen Basket Mahasiswa Se-Yogyakarta serta Juara III Turnamen Baket Slabers Cup.

Kegiatan lainnya yang tidak kalah penting adalah latihan Musik bersama guna mengisi vocal group pada hari minggu di Gereja.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa semua anggota komunitas dituntut untuk terus berkreatif dengan kegiatan-kegiatan Positif dan menjadi contoh yang positif bagi rekan-rekan lainnya.

Bravo Jetis Boy’s,” latihan lain main lain” imbuh seorang Kima dengan suara tegas dan senyum lebar.

(Rintho G.M)